Kontak Kami

Arsip Blog

Diberdayakan oleh Blogger.

Agar Doa Menjadi Jalan Kesembuhan Anda

Written By GUDANG SHALAWAT on Sabtu, 26 Januari 2013 | 00.30


Kenikmatan yang sering terabaikan dalam mensyukurinya adalah kesehatan. Apalagi bagi yang cinta buta terhadap harta, sering terlintas dalam benak mereka suatu ungkapan yang meyakinkan mereka untuk selalu berburu harta tanpa memandang waktu, ungkapan itu sering pula kita dengar, yakni “Sakit tak masalah yang penting punya harta, karena dengan harta itu kita mudah mencari obatnya.”
Namun, bagaimana kalo harta mereka telah habis ludes untuk suatu penyakit yang tak kunjung sembuh. Apakah mereka akan tetap memegang prinsipnya?. Saya yakin mereka baru merasa bahwasanya kesehatan itu perlu dijaga, dan mereka baru mengagumi kata orang banyak yang berbunyi, “Lebih baik mencegah daripada mengobati.”, mereka juga mungkin baru merasa bahwa melakukan ibadah dan berdoa untuk memohon kesehatan perlu adanya.
Nah, jika kasus ini melanda diri kita, jelasnya harta sudah tak bisa menjadi penolong bagi kesembuhannya, janganlah putus asa. Karena masih ada celah yang terbuka di saat semua pintu buntu, yakni berdoa kepada Allah Yang Maha Kuasa, Maha Penyembuh, dan Maha Segalanya.
Buku ini salah satu bacaan yang mungkin dicari oleh mereka. Dan bagi yang sudah selalu berdoa untuk kesembuhan, namun kesembuhan belum pula tercapainya, maka cobalah anda cari dalam buku ini apa penyebabnya dan bagaimana doa anda bisa membuahkan hasilnya. Selamat membaca.
00.30 | 0 komentar | Read More

Rahasia Sehat Berkah Shalawat Edisi Revisi

Written By GUDANG SHALAWAT on Jumat, 25 Januari 2013 | 00.43


Secara ilmiah, shalawat sangat menunjang dan memberi efek positif terhadap psikis seseorang, sehingga berpengaruh pada kualitas kekebalan tubuhnya, membantu mempercepat penyembuhan penyakit, dan secara otomatis ikut berperan dalam menjaga kesehatan fisiknya.
Khasiat shalawat untuk kesehata, dapat dianalogikan dari penelitian Masaru Emoto – Ilmuwan Jepang – tentang efek ungkapan-ungkapan positif terhadap air. Kata-kata positif memberi efek positif pada kristal-kristal air atau cairan. Sebaliknya, kata-kata negatif akan merubah air menjadi bersifat negatif. Berdasar pada penelitian tersebut maka kebiasaan para kyai, ustad, maupun orang biasa yang membacakan doa-doa ataupun shalawat pada air putih yang kemudian diminumkan kepada orang yang sakit, menjadi logis adanya.
Buku ini mengupas sisi lain dari khasiat shalawat, yakni dalam menyembuhkan berbagai macam penyakit, baik penyakit ruhani maupun jasmani. Dilengkapi cara penyembuhan, ragam bacaan shalawat, dan ramuan-ramuan alami yang terbukti manjur dalam membantu penyembuhan, sehingga menjadikan seseorang sehat wal ‘afiat.
00.43 | 0 komentar | Read More

Dahsyatnya Hasbunalloh

Written By GUDANG SHALAWAT on Kamis, 24 Januari 2013 | 20.29


Judul : Dahsyatnya Kalimat Hasbunallah Wani'mal Wakiil
Penulis : AHMAD FATHONI EL-KAYSI
Penerbit : Mutiara Media (Jogjakarta)


Ketika dibakar oleh raja Namrudz, Nabi Ibrahim mengucapkan Hasbunallah Wani'mal Wakiil. Api itu menjadi dingin hingga tidak mampu membakarnya. Ketika terjadi perang Uhud, Rasulullah saw. mengucapkan Hasbunallah Wani'mal Wakiil, maka Allah pun menurunkan pertolongan.

Hasbunallah Wani'mal Wakiil mengandung rahasia ampuh, baik yang berkaitan dengan keselamatan maupun kemudahan mendapat rezeki dan karier. Lalu, Bagaimana berdoa dengan Hasbunallah Wani'mal Wakiil? Apa makna dan rahasia di balik Hasbunallah Wani'mal Wakiil? Bagaimana resep-resep Syekh Abil al-Hasan asy-Syadziliy dalam kitab Sirru al-Jaliil fi Khawaashi Hasbunallah Wani'mal Wakiil?
Buku ringkas ini akan menjawabnya! Dilengkapi dengan Renungan Penyeimbang dan Hadis Penyejuk Hati yang akan mengantar kita pada kemantapan hati bahwa pertolongan Allah pasti dekat dengan kita. Amiinn...!
20.29 | 0 komentar | Read More

Sehat dengan Shalawat



Judul Buku : Rahasia Sehat Berkah Shalawat: Terapi Ampuh Mencegah dan Menyembuhkan Penyakit
Penulis : M. Syukron Maksum & A. Fathoni el-Kaysi
Penerbit : Best Publisher, Yogyakarta
Cetakan : Pertama, 2009
Tebal : 192 halaman
Peresensi : Supriyadi *


Era modernisasi ditandai dengan perkembangan dan kemajuan kelimuan pada banyak bidang. Istilah “ilmiah” begitu tak asing di telinga setiap orang yang mendalami ilmu pengetahuan. Metode-metode modernis telah diperkenalkan oleh para ilmuwan, yakni dengan bantuan teknologi. Masyarakat pun terhindar dari tradisionalitas yang terkesan sudah “ketinggalanan zaman.”

Begitu juga di bidang kedokteran dan kesehatan, umat manusia telah beralih menuju cara-cara modernis karena majunya pemikiran manusia akan modernisasi. Dukun, tabib, dan tradisionalisme lainnya yang digunakan sebagai cara sehat pun ditinggalkan oleh manusia yang berpikiran modernis-rasionalis. Rumah sakit dan puskesmas kini dibangun di mana-mana. Praktek dokter pun juga semakin banyak sebagai pelayanan kesehatan masyarakat. Meski demikian, masih banyak orang yang awam terhadap modernisai, terutama pada bidang kesehatan. Mereka yang awam itu masih menganggap dukun sebagai orang yang mampu mengobati. Mitos-mitos pun masih berkembang pada pemikiran mereka yang awam itu.

M. Syukron Maksum dan A. Fathoni el-Kaysi dalam bukunya ”Rahasia Sehat Berkah Shalawat; Terapi Ampuh Mencegah dan Menyembuhkan Penyakit” menguraikan keterangan-keterangan beserta argumentasinya metode kesehatan dengan shalawat. Shalawat adalah bentuk pujian kepada Nabi Muhammad SAW. Dalam buku tersebut menyatakan bahwa shalawat mampu mencegah dan menyembuhkan penyakit. Dengan beberapa bukti empiris, shalawat memang mempunyai energi untuk terapi ampuh kesehatan.

Belum hilang dari ingatan publik tentang fenomena yang luar biasa menggemparkan, yakni munculnya dukun cilik dari Jombang, Ponari. Ponari dengan batu ajaibnya, mampu menyembuhkan berbagai penyakit dengan hanya mencelupkan batu tersebut ke dalam air minum yang kemudian diminumkan kepada orang yang sakit. Banyak masyarakat yang tertarik dan berbondong-bondong meminta air celupan batu tersebut. Antrean panjang pun terjadi karena ingin minta kesembuhan dari air celupan batu Ponari itu.

Fenomena seperti itu semestinya menjadi pelajaran bagi layanan kesehatan masyarakat seperti rumah sakit dan puskesmas. Mengapa masyarakat lebih memilih Ponari (mistis) dari pada layanan kesehatan modern (medis). Hal itu merupakan indikator bahwa Ponari (mistis) lebih mendapat tempat di hati masyarakat dari pada layanan kesehatan modern seperti rumah sakit, puskesmas, dan praktek dokter.

Secara sosial, ternyata masih banyak masyarakat yang mempercayai hal-hal mistis-supranatural, padahal modernisasi dan rasionalitas ilmu pengetahuan telah masuk dan mendasari banyak pemikiran umat manusia. Dengan munculnya fenomena Ponari tersebut, menjadi bukti kuat bahwa masih banyak masyarakat dengan “keterbelakangan pemikiran.” Hal itu dikarenakan pendidikan dan internalisasi ilmu pengetahuan pada masyarakat tersebut kurang berperan karena pemikiran masyarakat tersebut masih terkungkunga pada mitos.

Dari fenomena Ponari tersebut setidaknya menjadi kritik bagi layanan kesehatan di Indonesia. Beberapa hal yang menjadi obyek kritikan dari gejala sosial Ponari tersebut adalah kurang terpenuhinya kepuasan masyarakat dari layanan kesehatan. Hal itu dikarenakan tingginya biaya kesehatan sementara daya beli sebagian masyarakat rendah. Tak mengherankan jika akhirnya masyarakat berduyun-duyun mendatangi Ponari. Hal itu ditambahkan dengan banyaknya malpraktek oleh beberapa dokter yang telah menelan banyak korban. Akhirnya, masyarakat takut akan malpraktek tersebut dan beralih ke Ponari yang terbukti murah dan mereka anggap aman karena tidak mungkin terjadi malpraktek pada pengobatan ala Ponari.

Dari segi agama (Islam), hal itu telah memasuki area syirik karena masyarakat seolah-olah mendewakan Ponari dengan batunya sehingga menyebabkan kepercayaan yang berlebihan. Fenomena Ponari tersebut telah melunturkan keimanan masyarakat sehingga iman tidak lagi menjadi pondasi kehidupan. Demikian pula pengaruhnya dalam pemikiran masyarakat yang telah terbius oleh mitos akan mistis-supranatural.

Di tengah-tengah kehidupan modern dan segalanya memanfaatkan teknologi  yang tentunya memakan biaya yang mahal, Ponari dan batunya pastinya menjadi jalan keluar yang solutif bagi masyarakat, terutama masyarakat kelas menengah ke bawah. Akan tetapi, telah disinggung di atas bahwa dilihat dari segi agama, hal itu mendatangkan kesyirikan.

Sebenarnya ada terobosan lain yang menawarkan terapi kesehatan, yakni shalawat. Shalawat telah teruji secara ilmiah dan lepas dari mistis-supranatural. Shalawat ternyata memiliki efek yang baik terhadap kesehatan dan dapat menjadi terapi bagi penyembuhan penyakit. Hal ini disebabkan pengaruh shalawat yang sangat besar terhadap unsur psikologis seseorang. Shalawat yang dilakukan dengan penuh keikhlasan, khusyuk, tepat, dan kontinyu diyakini dapat menumbuhkan persepsi dan motivasi positif dan mengefektifkan coping, yaitu suatu mekanisme untuk mengatasi perubahan yang dihadapi atau beban yang diterima (stres). Apabila coping mechanism ini berhasil, seseorang dapat beradaptasi terhadap perubahan tersebut atau merasakan beban berat menjadi ringan (hal. 76).

Secara kausatif dan berpikir logis, karena shalawat mampu menunbuhkan persepsi dan motivasi positif bagi seseorang, maka tentu saja hal tersebut mempengaruhi respons imun sehingga kekebalan dan ketahanan tubuh seseorang terhadap penyakit akan meningkat. Jadi, dengan mengamalkan shalawat secara ikhlas, khusyuk, tepat, dan kontinyu tubuh seseorang akan lebih tahan terhadap penyakit. Bahkan bisa menyembuhkan penyakit.

Dengan membaca yang berjudul Rahasia Sehat Berkah Shalawat; Terapi Ampuh Mencegah dan Menyembuhkan Penyakit, para pembaca diajak lebih jauh mendalami rahasia dan manfaat shalawat bagi kesehatan sehingga menjadi terapi ampuh untuk mencegah dan menyembuhkan berbagai macam penyakit. Selain telah terbukti secara ilmiah, shalawat juga tidak membutuhkan biaya mahal. Bahkan tidak mengandung syirik sebagaimana Ponari dengan batu ajaibnya. Shalawat menjadi cara mudah hidup sehat di tengah kondisi ekonomi yang serba sulit.

* Peresensi adalah Staf Pembimbing dan Santri Senior Pada PP. Krapyak Yasalma Yogyakarta
20.03 | 0 komentar | Read More
 
berita unik